ANUGERAH

Hari itu ... aku tidak tahu, apakah mentari secerah hari-hari sebelumnya atau tidak?
karena aku bangun, menatap pagi dan menyalami udara yang masih segar itu sebelum mentari menunjukkan wajahnya.

pagi itu ... yang aku rasakan adalah kecemasan yang memuncak dan kebimbangan yang sudah mencapai titik didihnya, hatiku terpautkan pada dua pilihan yang kedua-duanya adalah hal penting bagiku. "tetap disini" atau menjelajahi dunia antah brantah bersama kawan-kawanku.

sebelum mengambil sebuah keputusan, aku teringat.. bahwa kawan-kawanku jauh lebih berharga dari pada "aku yang tetap disini", sehingga membuatku memutuskan untuk menjelajahi dunia.

dalam sekejap ... aku mendapatkan kenyamanan- rasa aman- kepercayaan..
yah.. aku mendapatkan segalanya.
aku mencoba meyakinkan diriku, bahwa Tuhan akan melindungiku melalui dirinya.
keamanan selama waktu bergulir
kenyamanan selama roda terus berputar dan melaju deras
kepercayaan pada setiap ada apa dihadapan kami, ia akan melakukan yang terbaik untukku dan dirinya.
karena aku yakin, bahwa dia anugrah dari Nya untuk menjagaku.
tubuh bidangnya akan menenangkanku dikala ada sesuatu yang tidak diharapkan.
tubuh itu .. siap untuk aku genggam ketika aku merasa ketakutan menyergap dadaku.

tapi dengan segera pula
segalanya menghilang..
ketika kepulan-kepulan asap berkumandang
dan mulai memasuki saluran pernafasanku
aku merasa sangat terisak meski aku tau dari mana asalnya.
tapi aku hanya berkata "sayang"
karena orang-orang yang aku sayangi tenggelam dalam kepulan itu.
karena orang-orang yang aku kasihi terbakar dalam api itu.

setelahnya..
aku masih tetap percaya bahwa Tuhan mengirimnya untuk menjagaku
aku masih tetap percaya bahwa dia akan menjagaku
aku masih tetap percaya bahwa aku aman bersamanya
aku masih tetap percaya bahwa Dia bersamaku
dan aku masih tetap percaya
bahwa dia adalah ANUGRAH dari NYA