Kamu bukan seseorang yang spesial buat aku
Aku juga baru ketemu kamu, mungkin satu bulan yang lalu.
Saat itu yang aku ingat adalah bahwa ketika aku ketemu kamu, semua hal jadi harus terlihat sempurna dimata kamu.

Semua hal harus seperti yang kamu inginkan, semua hal harus seperti yang kamu bayangkan, dan semua hal harus seperti yang kamu harapkan.
Aku pikir, semua hal yang kamu mau itu adalah hal yang sangat memuakkan untukku.
Sampe akhirnya aku memutuskan untuk membencimu. Tidak, aku tidak membencimu..

Hanya saja, sedikit rasa kagum dan suka ku padamu berkurang.
Aku jadi sangat tidak ingin melihat wajahmu, sangat tidak ingin kamu ada di samping – di belakang apalagi di depanku. Sangat sangat tidak ingin aku melihatmu..
Pokoknya kamu harus pergi menjauh dan menjauh serta menjauh sejauh m ungkin. Mungkin sebaiknya, kamu pergi ke tempat dimana aku gak akan datang kesana.

Mungkin sebaiknya kamu pergi ke tempat dimana aku bahkan gak tau tempat itu dimana.
Ah.. ayolah, ternyata benar ‘ketika kita membenci seseorang kita tidak boleh terlalu membenci dia’ karena itu akan sangat menyakitkan kalo kita malah menjadi suka sama dia.
And it happened to me.
Semakin aku pengen dia pergi menjauh, aku malah semakin mencari-cari dia.
Mataku gak berhenti untuk mencari dimana dia berada, bahkan ketika tiga hari telah dilalui bersama terlewati aku masih mencari-cari dimana dirimu.
Harapan untuk bertemu denganmu semakin besar.
Hingga aku mulai berusaha mendekatimu, sebenarnya ada sedikit rasa malu karena aku adalah seorang wanita dan sangat sangat sangat memalukan bagiku jika mendekati seorang pria .
Waktu semakin berlalu, dan aku rasa.. kita semakin dekat.
Tapi sumpah, gak ada harapan dariku untuk menjadi seseorang yang spesial bagimu. Karena menurutku, kau sangat sulit dicapai.. kau sangat sulit diraih dan bahkan untuk disentuh atau dijabat.
Yah.. rasa ketidakmampuan meraihmu terus kutanam hingga yakin aku tidak akan terluka sedikitpun. Semuanya akan berjalan dengan baik vina. Agar aku tidak terpuruk, agar tidak bersedih agar aku tidak terjerumus ke dunia kelam itu lagi.
Tapi .. entah Tuhan atau dirimu yang menginginkannya, untuk pertama kalinya kau memberikan perhatian itu. OK, mungkin perhatian itu adalah hal yang biasa.. hanya saja, aku adalah seorang wanita lemah yang menganggap perhatian itu adalah sesuatu yang luar biasa hingga muncullah harapan lain di hatiku.
Jujur, harapan dan keyakinan itu adalah bahwa aku akan menjadi sesuatu yang lain bagimu. Rasa dan keyakinan itu terus tumbuh bahkan sudah sangat melekat dalam hati dan benakku. Hingga mungkin jika aku terjatuh, aku akan sangat merasakan sakit .. sakit yang 3 tahun yang lalu pernah aku rasakan.
Dan kau berhasil membuatku semakin berharap.. TERIMAKASIH
Namun tiba-tiba, kau permainkan aku dengan mengatakan bahwa segala hal yang kau berikan itu adalah hal biasa dan aku adalah adik bagimu.
Sakit dan terasa perih .. sangat perih, dan aku marah. Sangat marah, benci kesal dan segala perasaaan negatif menumpuk dihatiku. Tanpa ku sadari, bahwa itu bukanlah diriku.
Aku adalah sesosok orang yang setidaknya sedikit mudah untuk memaafkan orang.
Dan malam ini, aku benar-benar memaafkanmu dan ikhlas akan apa yang akan terjadi pada hubungan kita.
**foto sama gambar, gak nyambung. hihihi
No comments:
Post a Comment