Friday, November 23, 2012

Pelajaran Besar Dari Hal Kecil

Setelah selesai kelas falsafah di Kamis pagi itu, aku ngehampirin Pipin yang sedang pelukan sambil ngucapin selamat ulang tahun ke Ka Novi. Niatnya sih ngajak Pipin pulang bareng, biar hemat ongkos ozeg gicu... ^^. Tapi tetiba mendengar percakapan Pipin dengan Rahma yang sedang berdiri di meja tempat Bara menyimpan dagangannya. "Jadi kalo gak bisa ngisi PKL, kita harus kemana, Rahma?" "Coba aja manual ke Prodi, Pin" dengan sok-sokan jadi orang yang pengertian, padahal kepengen banget cepet  pulang, tapi pasti urusan Pipin lebih urgent, aku pun bilang "Ke Prodi aja dulu, Ping!" "Ok".

"Ini jualan siapa, Bara?" tanyaku sambil menunjuk makanan dan minuman yang sedang Bara sajikan. "Padus?" tanyaku lagi tanpa menunggu jawabannya. "Aku.." katanya lembut. "Kamu?" aku berpikir sejenak, mengingat-ingat kenapa Bara harus jualan, dan ternyata.. ya gitu "Untuk Ke New Zeland ya" "Ia, Vina". Kelembutannya menjawab buatku segera memilih makanan mana yg kepengen banget aku beli, teyuuus... "UPS.. aku puasa Bara" kataku terkejut. "Yaudah, kalo puasa gak usah beli, Vina" dia tersenyum. Lagi-lagi, keramahannya buat aku pengen banget nolong dia, even cuma sedikit banget lah ya.. 

"Boleh aku duduk sini, Bar?" tanyaku menunjuk kursi biru di sampingnya.
"Boleh, Vina. Silahkan" hufh.. kebaikannya bikin pengen bener-bener beli makanannya.

Gak lama, seorang pria berkaos putih, tinggi, gagah berani *siapa tau dia berani ya? :P* menghampiri meja jualan yang emang ada di lobi kampus, dan pas bangetkan tuh lokasi! "GUNG! Beli lo!!" kataku maksa. "Jualan siapa ini, Vin?"
"anak-anak New Zeland"
"LOH? Bukannya Tata udah dapet sponsor?"
"Ia, Tata udah. Aku belum" kata Bara.
"Beli dong, Gung!"
"Ie.. ie.. " katanya sambil mengluarkan uang dua ribu rupiah dan menyimpannya di meja.
"LOH? Ko 2000 aja, Gung? Yang banyak dong!!"  kataku memaksa lagi.
"Ie..ie.." dia keluarkan lagi uang 5000 rupiah dan...
"KO?" kataku lagi didukung oleh sorakan Ka Novi meminta Agung untuk beli makanan yang banyak.
"Kenape?"
"Kurang, Gung!" kataku maksa maksa lagi..
"Etdaah.. kufur nikmat banget lu pade!" katanya pada aku dan Ka Novi.

HAH? Aku diem. Agung mungkin niat bercanda, pastilah. Tapi, ia juga ya.. aku sering banget kufur nikmat sama Allah. Padahal Allah gak ada berhentinya kasih nikmat. Udara, umur, keluarga, temen, pacar, darah, sel-sel, dan masih banyak banget gak keitung. Tapi.. ya gitu deh.. Agung bener ya.!

No comments: