Saturday, October 17, 2009

KEDAHSYATAN WUDLU

Malam itu, aku tengah berduaan dengan sang saudara kembar tercinta – Vani. Yah.. saat itu kami berdua sangat asyik berhadapan bukan saling bertatap wajah, melainkan masing-masing dari kami dengan serius tanpa berpaling menatap dan memerhatikan sang mesin “ajaib” yang ada dihadapan kami – kebanyakan orang menyebut makhluk mesin itu adalah LAPTOP atau NETBOOK atau NOTEBOOK atau .. ahhh banyak sekali nama untuk makhluk yang satu itu, apa ia tidak pernah diberikan nama tetap oleh yang menciptakannya??!

Kami sangat asyik, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kami guna mengakrabkan diri setelah aku kembali dari perantauan yang lama.

Saat itu, malam semakin larut. Suasana dirumah sudah begitu sepi. Ruang TV yang biasanya terang karena sorot lampu dari TV menyala, sudah padam. Obrolan dan guyonan yang selalu terdengar merdu di tengah rumah mungil ini, sudah lenyap. Anggota keluarga tercintaku yang lain mulai sibuk memulai aktifitas barunya – tidur. Dan sangat tidak ingin bagiku untuk membangunkan mereka dengan kepanikan yang aku buat.

Saat itu, ditengah kesunyian saudara kembarku bilang “na, si **** online!”. Sigap dan sekecap, wajahku yang awalnya gembira dengan sedikit lukisan tawa dibibirku karena melihat comments dari teman-teman tentang diriku menjadi hilang.. tidak berbekas. Nama yang disebutkan oleh vani, adalah sebuah nama “KERAMAT” bagiku. Yah.. bagaimana tidak, nama itu setidaknya pernah memasukkanku ke dalam dunia KELAM.

Jantungku berdebar, otakku tak berhenti memikirkan pemikiran2 buruk tentang apa yang akan terjadi nanti, padahal tidak seharusnya aku memikirkan apa yang belum pasti terjadi. Tapi yah.. mau apa lagi. Dan aku masih saja ketakutan dalam waktu dua jam. Aku merinding, otakku sudah tidak bisa berpikir lagi, mataku buram, dan semuanya menjadi buruk.

Akhirnya kupaksakan diriku untuk melangkah ke kamar mandi dan mengambil secercak air wudhu, lalu.. “bismillahirrahmaanirrahiiim..” aku bacakan basmalah .. perlahan-lahan, jantungku berdegup menjadi jauh lebih stabil. Dan setelah aku mengakhiri wudluku, aku merasa sangat jauh lebih segar. Dan aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia, karena memang aku diberi kesempatan untuk merasakan apa yang pernah mama katakan bahwa “kalo hati na gak tenang, ambil air wudlu dan solatlah..minta petunjuk sama Nya.”

3 comments:

Anonymous said...

ah na ak mau kasi komen tapi ga nyambung yah..
abis aku maunya bilang kangen aja si..
ahhahhaa.
masi belum puas ketemunya.

tia's blog said...

EH MINAT KM KUg nyanyi d kmr mandi si? ga boleh tau
klo nyanyi jangan di wc lah pokona sorry ye nich comment ga nyambung.

Vina T. Sudarto said...

apaan sihhh.. hahahhahahahha