Thursday, November 5, 2009

POLICE IS MY HERO



Tempat itu adalah sebuah ‘markas’ mungilnya pasukan jalanan – pasukan tanpa getir – POLISI. Di ‘markas’ mungil itu, mereka TIDAK berleha-leha, TIDAK bersantai – Ok, mungkin tak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa yang tengah beristirahat karena sudah mengerjakan tugasnya, and they need to take a rest of course, namun mereka masih tetap bekerja dengan mengawasi lalu lintas dan keamanan serta kenyamanan melalui beberapa layar monitor berukuran besar yang ada di depan mata.

Layar itu bukan menampilkan ‘sinetron- sinetron’ yang biasa dilihat oleh ibu-ibu atau bahkan anak remaja pada umumnya, melainkan keadaan jalanan Thamrin di setiap bagian yang memang dengan sengaja dipasang cctv. Mata tidak boleh lengah – harus tetap terjaga guna memenuhi tugas yang telah diembankan di bahu mereka. Dan tak sedikitpun terdengar keluhan ketika kami mencoba menyelami sedikit kehidupan dan rasa [mungkin terdengar berlebihan, tapi maksud kami itu yang kami rasakan ketika masuk ke dalam ruangan itu].

Mereka sungguh tangguh, sehingga kami menyebutnya pasukan. Pasukan jalanan, karena mereka suka “berkeliaran” di jalan dengan tujuan mulia – mengatasi segala hal yan terjadi, menyamankan para pengguna, menertibkan para mesin beroda empat dan dua yang terus hilir mudik memenuhi jalanan kota. debu, asap knalpot, panas dan keringat yang terus mengalir tanpa henti adalah teman mereka. Dan sekali lagi, mereka TIDAK PERNAH MENGELUH. Kebanggaan dan kekaguman kami pada para pasukan itu tidak dapat hanya digambarkan melalui acungan jempol, sekalipun semua ibu jari digunakan untuk meng-ekspresi-kan kekaguman ini,TAK AKAN MENGGAMBARKAN APAPUN, KARENA MEREKA SUNGGUH LUAR BIASA.

Jika dibandingkan dengan mobil, motor, bis dan kendaraan lainnya.. mereka – Polisi memiliki ukuran yang sangat kecil. Namun mereka tetap semangat, tegar dan getir. Tidak takut.. meskipun resiko dihadapan sangat besar dan sulit diterka.
mengayomi dan siap siaga dikala masyarakat membutuhkan bantuan dan pertolongan adalah kewajiban mereka. Berbagai hal mereka lakukan dengan ikhlas dan semaksimal mungkin, agar masyarakat merasa aman dan terjaga. Meskipun tidak semua kalangan masyarakat menghargai mereka, namun tetap tiada kenal pamrih mereka terus bergerak.

Tubuh tetap tegap, dikala letih datang.
Kepala tetap tegak sekalipun panas mulai menyengat.
Kaki tetap tegar, sekalipun lesuh menerka.
Mata tetap terbuka dikala kantuk menyapa.





Namun tetap, meskipun polisi adalah manusia yang luar biasa – menurut kami, mereka harus memiliki waktu istirahat dan menjalankan kehidupan pribadinya, baik sebagai ayah dari anak- anaknya, sebagai anak terhadap ibunya atau sebagai pacar untuk pacarnya dan peran pribadi lainnya. Sehingga para polisi memiliki pembagian waktu untuk piket - jaga wilayah. Pertukaran tugas piket itu ditandai dengan adanya apel yang dilaksanakan tiga kali dalam satu hari. Apel pertama pada pukul enam pagi, lalu apel siang pukul dua, dan apel terakhir pada malam hari pukul sepuluh. Dan tetap, mereka tidak mengeluh dengan pembagian jadwal jaga, mereka tidak protes pada waktu apel. Mereka hanya berusaha semaksimal mungkin menjalankan beban yang sudah ditangguhkan dipundak.




Rapi dalam barisan, berompi hijau, berseragam lengkap, bertubuh tegap, berkepala tegak, kepalan tangan yang melukiskan ketangguhan mereka, dan segala hal yang ada di diri mereka.. benar- benar mencerminkan sosok pahlawan bangsa – pengayom masyarakat sejati.




Mereka sangat cermat dan harus tepat, mereka tidak boleh melakukan kesalahan karena akan berakibat fatal baik bagi mereka maupun masyarakat. Untuk menghalangi sesuatu yang terjadi dan tidak mengecewakan masyarakat, mereka selalu mempersiapkan segala hal dengan baik. Agar dapat menjadi teladan bagi kebanyakan orang.

Salah satu patroli polisi yang unik adalah PATROLI SEPEDA.



Para polisi bersiap – siap dan ... CAW.. patroli sepeda memotivasi kami untuk senang mengendarai sepeda, dan yang paling penting mendukung GO GREEN. Maksudnya, polisi tidak menambah polusi dengan patrolinya yang mulia itu. GO GO GO PAK POLISI, semangat ya!!!! goes sepedanya.. KAYUH TERUUUUSSS.!!!



Selesai patroli sepeda atau patroli apapun, mereka kembali ke markas. Dan ada juga yang menjalankan tugas di dalam sebuah bangunan kecil yang menjadi bukti, bahwa keberadaan mereka di Jakarta ini tidak taboo.. tapi benar- benar ingin melayani masyarakat dengan hal yang mereka uasahakan semaksimal mungkin.





kalau ada apa- apa dengan kita ‘wahai warga kota Jakarta’ datanglah ke tempat – tempat seperti disamping, dan mereka akan memperlakukan kita dengan baik. Karena mereka adalah utusan negara untuk menjadi abdi negara yang setia.

Ok, ruangannya memang kecil tapi didalamnya terdapat polisi ‘sekitar dua orang-an kali ya’ yang akan dengan siap siaga menolong kita, membantu kita, pokoknya kalau kita ini anak hilang..pasti bakalan dibantu juga de.

Hm..wahai gedung – gedung megah. Kalianlah saksi bisu ketangguhan dan kehebatan para polisi ini.



kami tahu, jika kalian bisa berbicara.. kalian akan menuliskan kekaguman kalian pada para orang berseragam coklat itu seperti yang kami lakukan. Dan tulisan akan masih sangat kurang untuk meng-ekspresikan segalanya.
Kalian wahai gedung – gedung megah, kekokohan kalian tidak akan mengalahkan kekokohan para polisi yang selalu berdiri tegap. Kalian memang dirancang untuk kokoh, tapi polisi merancang dirinya sendiri untuk kokoh. Meski kalian dihiasi lampu indah, tapi polisi tetap terlihat jauh lebih indah dengan rompi hijaunya yang menyala.
Terangnya kalian tidak akan mengalahkan terangnya bapak dan ibu polisi kami.




Bapak dan Ibu polisi, terimakasih untuk segala hal yang telah kalian lakukan.
dan tetaplah berdiri, menjadi penerang diantara kegelapan.

1 comment:

jurnalsrigunting said...

nice post , membangun dan memberi semangat, terima kasih