Monday, May 31, 2010

Terimakasih Romy Nurahman

sore itu, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Romy Nurahman. Seorang teman yang bahkan belum pernah kutemui, tapi namanya sudah kudengar sejak beberapa tahun lalu. Di malam itu, ALm. Yuda Pratama Wijaya membicarakan segala hal tentang sahabat baiknya tersebut. Hanya saja, tak ada satu hal pun yang aku ingat tentang bagaimana bentuk persis sang sahabat tercinta..
"Sayang, dia di Serang sekarang" hanya itu yang paling kuingat.

***

sore itu 28 Mei, Dani Hamdani - Sang sahabat tercintaku, "Na, ni Dani udah di depan! cepet!" serunya. ia menjemput aku dan Vani untuk pergi menjenguk makam ALm. Yuda Pratama Wijaya. Dan saat itulah semuanya dimulai..
hati ini, tiba begitu yakin.. ada seseorang di depan pagar sana yang tengah menanti!! yang tengah menunggu kehadiranku. yah, hanya segitu..

kularikan tubuh..
dan.. ssiapa dia? romi..yakin sekali hati ini bahwa dia adala Romy. Romy yang selalu hanya kukenal namanya..
tak ingin sekali aku memerhatikan dirinya. Gengsi. dan Malu. Tak ingin aku seolah menyukainya.
tapi, Rasanya tidak ingin sekali aku melihat apa yang ia kenakan. aku tidak peduli. aku hanya ingin melihat wajahnya. Wajah yang hampir sama dengan wajah alm. Yuda Pratama Wijaya. apakah saat itu ia juga memerhatikanku? aku tidak tahu

tapi yang jelas.. wajahnya mengalihkan duniaku..

Romy Nurahman..
tak sekalipun aku menyapanya, bahkan ketahuan tengah memandang dan menelusuri setiap lekuk wajahnya saja pun aku tak sudi. Aku malu. Gengsi.

***

Malam, kami berjumpa lagi, di sebuah rumah duka yang melantunkan berjuta ayat indah Sang Kholik.
"Kenpa Rom?" tanyaku setelah melihat keanehan tingkanya yang menjatuhkan diri ke pagar hanya karena alasan aku akan lewat.
"Kan mau lewat" katanya polos
"Belum kali!" jawabku stay cool
"Ohh.." sambil membenahkan lagi posisinya
dan setelah tubuh ini sedikit maju untuk melangkah, karena jalan dihalangi oleh dirinya..
"Romy, kenapa deh?" tanyaku lagi, setelah ia mengulangi gerakan anehnya itu.
"Gak apa-apa!"
"LEbay deh Romy"
hanya sampai disitu percakapan kami. meski tak kupungkiri, bahwa beberapa kali melihat wajahnya aku tersenyum.

***

semenjak pertemuan di sore itu, hati ini yakin.. bahwa ia memiliki hal yang sama dengan ALm. Yuda Pratama Wijaya.. tapi, bukan karena samanya saja AKU MENYUKAINYA, tapi karena segala perasaan yang kurasakan meski belum bertemu dengannya.

Keyakinan memuncak bahwa dia adlah seseorang untukku, dan segala perasaan rindu yang begitu memuncak. tidak dapat kuelakkan. dia benar-benar sudah membuat aku merasakan apa yang sudah lama - semenjak kematian Alm. Yuda Pratama Wijaya, tak kurasakan lagi.

31 MEi 2010, tiga hari dari pertemuan Aku dan Romy Nurahman, aku masih sangat mengingat wajahnya dan .. memikirkannya. sedih karena sms terakhir di 30 Mei jam setengah empat sore itu, tidak ia balas. entah mengapa. tiba-tiba ia menghilang
gak mau kehilangan Romy
hanya itu yang kuteriakkan di hati.

Romy Nurahman, terimakasih untuk rasa ini.

Anggi Mustika, ingat dengan tekad kita untuk akan benar-benar mencintai dan "jadian" dengan orang yang benar-benar kita sayang dan bahkan untuk kehilangannya pun kita tidak akan rela? masih ingatkan , Nggi? dan hal itulah yang akan aku tekadkan jika memang suatu hari nanti aku akan bersama orang itu.

dan apakah orang itu Romy Nurahman? siapa tahu..tapi sepertinya, ia tidak merasakan apa yang aku rasakan. tapi, apakah ini benar-benar perasaan sayang dan takut kehilangan karena dia memang aku anggap Romy? bukan aku anggap Yuda?

apapun itu, terimakasih Romy Nurahman.


**maaf, gak bermaksud mencuri foto itu.. cuma sayang aja kalau nulis blog gak ada fotonya.

4 comments:

Unknown said...

hmm...ini toh..
:D

Vina T. Sudarto said...

hehe.. ia, emang dia a..
tapi, ini na nya aja yg lebay..
dia nya mah biasa aja.

Unknown said...

masa sih dia gak nyadar..

Vina T. Sudarto said...

ternyata sadar, dan cerita akhirnya mengecewakan, a.