Sebenarnya, mencintai itu.. adalah hal yang mudah dan sederhana. Tidak sulit. Aku hanya perlu memberikan rasa "sayang" pada orang yang aku inginkan. Keluarga, teman, dan para sahabat. Semuanya mudah. Ringan. Dan tidak ada yang meminta imbalan. Aku mencintai mereka dengan tulus. Insyaallah, tanpa pamrih. Dan semua itu, rasa cinta itu, mengalir begitu saja.. tidak kurekayasa.
Keluarga, aku mencintai mereka mungkin sebagai timbal balik karenaamereka mencintaiku dengan sepenuh hati. Rasanya mungkin jahat dan tidak adil jika aku tidak mencintai balik, tapi.. itu tidak kupikirkan, rasa cintaku untuk mereka, timbul begitu saja. Tanpa alasan. Jadi, mencintai pun bisa tanpa alasan kan? Ya, kupikir.
Teman dan para sahabat, aku mencintai mereka karena waktu yang telah membuat kami berjalan begitu lama dan bersama. Mereka mencintaiku, dan rasanya tidak adil juga jika aku tidak mencintai mereka..Sehingga kuputuskan untuk mencintai mereka. Tapi tidak, bukan itu lagi yang aku pikirkan, rasa cintaku untuk mereka.. mengalir begitu saja. Tanpa alasan, dan tanpa paksaan. Jadi, mencintai itu bisa tanpa alasan kan?
Ahh.. rasanya begitu dusta jika ketika aku mencintai seseorang namun harus memiliki alasan. Lalu, dimana kemurnian cinta itu sendiri. Dimana? Tak akan pernah ada cinta yang sejati dan tulus jika mencintai membutuhkan alasan.
Cinta itu sederhana bukan? tanpa harus mengada-ngadakan alasan untuk dapat beralasan mencintai sesuatu.
Namun, ini berbeda.. aku mencintai.. seseorang dengan beralasan. Karena.. ya, ada kata karena. Dan aku, merasa semuanya menjadi semakin samar.
Mencintai AN, adalah hal yang sangat rumit bagiku. Karena setiap kali aku melihatnya, aku selalu bertanya "apa alasan aku mencintainya?"
Setiap kali aku mengatakan bahwa aku tidak mengharapkan apapun, sesungguhnya aku mengharapkan banyak hal. Mengharapkan dia yang menghargai kecemasanku kalau dia terlihat begitu pusing, menghargai makanan yang aku belikan untuknya ketika ia sakit, memberi sedikit ruang dihatinya untukku, dan menghilangkan segala kenangan tentang mereka yang sempat atau mungkin masih ia cintai.
Aku mengharapkan semua itu.
Semakin aku berusaha memungkiri harapan-harapan itu, aku semakin tersiksa. Apalagi, ketika melihat sebuah foto wanita cantik di laptopnya dan bertuliskan "Yang kucinta itu kamu aja tau". Miris? ia. aku sangat miris. Padahal, jika memang aku tulus mencintainya.. tidak ada sakit yang akan kurasa. Tapi ini? sanngat sakit. Aku bersumpah, aku sungguh sakit. Dan aku tidak tahu, entah sampai kapan rasa cinta ini akan menutupi sang rasa. SEpertinya, hari itu kian dekat.
Untuk yang bernama ankdm,
Mungkin.. mungkin gak akan pernah ada yang menggantikan dia di hati kamu
Sekalipun aku.
Mungkin, mungkin, mungkin, sudah saatnya aku benar-benar membiarkanmu pergi.
Membiarkan semua hal tentangmu menghilang
Untuk yang bernama ankdm,
Mungkin.. mungkin.. mungkin tidak akan ada lagi Vina.
Karena aku harus menjauh.
Mencintai dirimu itu rumit, sulit, dan tidak dapat mengalir
Aku mencintaimu beralasan, sehingga patut diragukan rasa sayang ini.
Aku mencintaimu tidak tulus, sehingga patut bagiku untuk segera menyingkir.
Dari pada aku dan kamu yang terluka?
Lebih baik, aku pergi.
Cinta yang rumit, sulit, dan dipaksakan ini. .akan berakhir.
Tenang saja, aku sudah tidak akan mengganggumu lagi
seperti yang pernah kau katakan padaku.
No comments:
Post a Comment