Aku dan Vani lagi duduk di ruang tamu rumah, gak tau deh rumah siapa.. Tapi ada pintu besar kaca, sama seperti ruang keluarga di dorm ini. Tiba-tiba ada angin kencang, dan.. sambil lari Vani bilang "Happy Birthday A Yuda". Aku tertegun, masih berpikir kenapa ia bilang demikian. Kulangkahkan kaki perlahan menjauh dari ruang itu, sambil menaiki tangga, kuucapkan perlahan "Happy Birthday Aa" mataku sedikit melirih saking merindukakn dirinya. Kunaikkan anak tangga perlahan. "Makasih Na" suara itu terdengar jelas dan familiar. Dia datang.. Tuhan mengirimkannya untukku. Kucurahkan semua tentang yg terjadi, di dunia ini, di hati ini, rasa rindu, cinta, kasih dan segalanya.. tentang Yudis, KOPHI, dan tentang segala yang kulakukan untuk bangkit setelah ia pergi begitu saja.
Ia hanya tersenyum dan tertawa. Digenggamnya tanganku erat seraya berkata "Na, gak boleh gitu. Cepetlah punya pacar lagi. Aa bahagia kok disini" dia begitu sadar bahwa mungkin sebenarnya aku masih sangat terobsesi dengan seseorang yang seperti dirinya. Itulah kenapa aku gak pernah nemuin seseorang yang bener-bener aku suka. "Ini.." diberikannya satu buku tebal, tapi aku lupa judulnya. "baca ya.." tapi aku benar-benar lupa judulnya. Jadi aku gak bisa baca buku itu.
Ia tersenyum ramah, menggenggam erat tangan ini untuk terakhir kalinya dan berkata "Na, Aa sungguh baik-baik aja disana.. Bahagia" Senyum itu, yang terakhir kali aku lihat darinya.
***
Bulan ini April, bulan dimana ia pergi dan gak pamit. Bulan dimana dia gak akan pernah ada lagi sama aku. Bulan dimana harapanku sama dia putus.
Tapi Tuhan baik, Dia udah ngasih liat Yuda setelah satu tahun aku lupa dengan wajahnya, dan Tuhan ngasih aku inget lagi. Makasih ya Allah..
Love you so much, Aa. ^^ U're still the best one for me.
((Kenapa rasa cinta dan rindu ini makin lekat setelah kita gak sama-sama lagi ya A??))
No comments:
Post a Comment