Dear Readers.. *Ngaco banget sih nih sapaan! Kayak nyapa siapa aja! Hahahaha* But anyway, that's not the point that I wanna talk about.. Tapi, tetang #Galau.
Start by the question, what's #galau ?
Dan gue akan menjawab.. Menurut beberapa pakar, galau adalah sendirian di sudut perpustakaan: membaca entah, menulis entah. Berkali melirik pintu, meski berulang deritnya memberi tahu: bukan yang kau tunggu…
Atau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Galau adalah :
Definisi #Galau dari dua sumber di atas, rasanya bisa jadi acuan mengenai makna #galau itu sendiri. Tapi buat gue *yang mungkin gak jauh juga dari definisi-definisi di atas, #galau adalah dimana gue bingung sebenernya harus berbuat apa, pengen A tapi gak bisa, pengen B tapi gak bisa juga dilakuin, terus pengen C tapi gak mungkin banget. So, buat gue, #galau itu ya BINGUNG.
Belakangan ini, melalui social media twitter, malah ada akun @enyakgalau, dan hastag #galau yang rasanya begitu tenar digunakan anak-anak muda seusia gue yang kadang meng#galau. Haha.. gue juga suka pakai hastag itu kok kalo lagi #galau. Malah si @enyakgalau pernah mention dan tanya alasan knpa gue suka #galau, dan jawaban gue saat itu, adalah.. Ya, gue #galau karena masalah negara.
#galau itu, bisa dibilang juga karena perasaan dan jiwa yang ingin terbebas dari keterkungkungan. Sehingga, lagi-lagi menyebabkan si "korban" kebingungan harus berbuat apa, atau.. tidak berdaya untuk melakukan sesuatu yang ingin ia lakukan.
Jadi, kalo definisi dan pemaknaan yang gue cantumkan pada #galau, sebenernya #galau gak selalu berhubungan sama "perasaan" ke lawan jenis. Yang bikin kangen, rindu, sayang, cinta terlarang, atau fenomena lainnya. Tapi juga tentang banyak hal.. Ketika ingin makan nasi tapi yang ada mie, tapi mie bikin mag, bisa jadi sipelaku #galau. Lalu, naik ke level yang lebih tinggi, pengen nagih utang, tapi gak enak #galau juga kan? Atau.. ke hal yang lebih makro, ingini mengurangi tingkat kemiskinan Indonesia, tapi gimana caranya? Bisa juga jadi meng#galaukan?
So, #galau is not about "Feeling" is not only about "I love him but I could not" or "I miss him, but He is not here" or "I hate her but I could not do anything" tapi juga tentang "how the poverty could be decline?" or "I wanna do something for the children, but how?" Gue pikir, hal hal yang berjauhan dengan "cinta-cintaan" pun bisa bikin #galau. Percaya deh!
How could I handle the #galau-isme?
Well, bisa dengan baca Al-Quran deeeh...atau menyibukkan diri dengan hal-hal apa aja gitu deh.. Pokoknya, jangan kasih waktu untuk otak berpikir sendirian dan bikin hati ngerasa sendiri.
Kalo emang masalah #galau nya makro, ya.. share lah sama temen-temen yang emang bisa dengerin masalah kita. Tapi kalau emang ke#galau-an yang terjadi adalah berkenaan dengan hati, dear Asseu - my dorm mate said "Stay away from anyone else. And start to talk to the nature, or pet. Because, they will never blame us" Great answer Asseu. ^^
Start by the question, what's #galau ?
Dan gue akan menjawab.. Menurut beberapa pakar, galau adalah sendirian di sudut perpustakaan: membaca entah, menulis entah. Berkali melirik pintu, meski berulang deritnya memberi tahu: bukan yang kau tunggu…
Atau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Galau adalah :
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
Definisi #Galau dari dua sumber di atas, rasanya bisa jadi acuan mengenai makna #galau itu sendiri. Tapi buat gue *yang mungkin gak jauh juga dari definisi-definisi di atas, #galau adalah dimana gue bingung sebenernya harus berbuat apa, pengen A tapi gak bisa, pengen B tapi gak bisa juga dilakuin, terus pengen C tapi gak mungkin banget. So, buat gue, #galau itu ya BINGUNG.
Belakangan ini, melalui social media twitter, malah ada akun @enyakgalau, dan hastag #galau yang rasanya begitu tenar digunakan anak-anak muda seusia gue yang kadang meng#galau. Haha.. gue juga suka pakai hastag itu kok kalo lagi #galau. Malah si @enyakgalau pernah mention dan tanya alasan knpa gue suka #galau, dan jawaban gue saat itu, adalah.. Ya, gue #galau karena masalah negara.
#galau itu, bisa dibilang juga karena perasaan dan jiwa yang ingin terbebas dari keterkungkungan. Sehingga, lagi-lagi menyebabkan si "korban" kebingungan harus berbuat apa, atau.. tidak berdaya untuk melakukan sesuatu yang ingin ia lakukan.
Jadi, kalo definisi dan pemaknaan yang gue cantumkan pada #galau, sebenernya #galau gak selalu berhubungan sama "perasaan" ke lawan jenis. Yang bikin kangen, rindu, sayang, cinta terlarang, atau fenomena lainnya. Tapi juga tentang banyak hal.. Ketika ingin makan nasi tapi yang ada mie, tapi mie bikin mag, bisa jadi sipelaku #galau. Lalu, naik ke level yang lebih tinggi, pengen nagih utang, tapi gak enak #galau juga kan? Atau.. ke hal yang lebih makro, ingini mengurangi tingkat kemiskinan Indonesia, tapi gimana caranya? Bisa juga jadi meng#galaukan?
So, #galau is not about "Feeling" is not only about "I love him but I could not" or "I miss him, but He is not here" or "I hate her but I could not do anything" tapi juga tentang "how the poverty could be decline?" or "I wanna do something for the children, but how?" Gue pikir, hal hal yang berjauhan dengan "cinta-cintaan" pun bisa bikin #galau. Percaya deh!
How could I handle the #galau-isme?
Well, bisa dengan baca Al-Quran deeeh...atau menyibukkan diri dengan hal-hal apa aja gitu deh.. Pokoknya, jangan kasih waktu untuk otak berpikir sendirian dan bikin hati ngerasa sendiri.
Kalo emang masalah #galau nya makro, ya.. share lah sama temen-temen yang emang bisa dengerin masalah kita. Tapi kalau emang ke#galau-an yang terjadi adalah berkenaan dengan hati, dear Asseu - my dorm mate said "Stay away from anyone else. And start to talk to the nature, or pet. Because, they will never blame us" Great answer Asseu. ^^
That's why, I like being #galau and hate being #lifeisflat .. karena gue udah tau cara ngatasinnya.. Dan tau juga asalnya darimana!
No comments:
Post a Comment