Thursday, April 19, 2012

ILMU SEMUT


Saya sedang terduduk, memikirkan hasil sidang kemarin dan.. hati terus saja menyalahkan diri sendiri atas hal - hal yang telah terjadi itu. Sesekali, saya meneteskan air mata. Duduk di depan printer sambil terus berusaha mengosongkan pikiran dari kebodohan yang telah saya lakukan.

saya tundukkan kepala ke lantai, melihat sisa sisa makanan yang sengaja tidak saya bereskan sejak tadi.

Seekor semut berjalan dengan cepat dan terihat tengah memilih-milih sekiranya sisa makanan mana yang bisa dibawanya. Terus-menerus ia mencari, dan.. dan.. setelah bulak balik, keliling-keliling, akhirnya, ia menemukan satu makanan yang pas untuk dibawa dengan kekuatan fisiknya. Kalo dari segi ukuran, sisa makanan yang diambilnya memiliki ukuran yang lebih besar bahkan dari ukuran tubuhnya. Namun, ia terus menerus mencoba mengangkat sisa-sisa makanan tersebut. terlihat ia terus mengelilingi makanan itu, "Mungkin ia mencari dari bagian mana ia bisa lebih mudah untuk mengangkat makanan tersebut" dan ia pun berhenti di satu sisi makanan. Semut mungil itu mencoba sekuat tenaga untuk mengangkat sisa makanan, dan... tidak terangkat. Lalu, ia mencobanya lagi.. dari sisi yang sama.. dan... tetap dan sama tidak terangkat. Kemudian, ia memutari makanan itu lagi dan berhenti di satu sisi, dan langsung mencoba mengangkat makanan itu, dan... akhirnya, makanan itu pun terangkat.

Perlahan demi perlahan si semut membawa makanan itu (mungkin) ke sarangnya, dan.. mungkin jika kau jadi semut itu, sekuat tenaga telah kukerahkan, tapi tak juga membuat langkahku cepat. Keringatku pasti bercucuran, memutuskan untuk berhenti, dan hatiku terus memohon semoga bantuan segera datang. Tapi, ia tidak seperti itu, semut itu terus menggotong sisa makanan .. terus terus dan terus. . hingga jauh dari tempat dimana ia pertama kali mengambil makanan itu. Tak lama, seekor kawan semut pun datang, dan membantunya.

Akhirnya, ia bisa dengan cepat membawa sisa makanan itu, krena bantuan teman-temannya.

__

Semut itu, semut-semut itu, berhasil membuat saya menjadi sangat termotivasi. Ia tidak menyerah untuk tetap mencari tahu, bagaimana cara membawa sisa makanan itu. Setelah tau, ia pun mengangkatnya, meskipun tidak bisa dengan cara yang satu, ia mencari cara lain dan yakin bahwa pasti bisa melaluinya .. bisa membawa makanan itu. Teruus... setelah ia dapat cara, ia pu membawanya ke sarang. Meskipun lelah, lambat, dan tergopoh-gopoh, ia pun tetap berusaha, dan pantang menyerah. Belum lagi, ada bantuan dari kawan yang mempermudah pekerjaannya, tidak membuatnya lalay pada tugas yang awalnya menjadi tanggungjawabnya.

itulah yang seharusnya saya tiru dalam menyusun laporan PKL, proposal skripsi dan skripsi nanti. Saya harus cari tahu dulu, bagaimana cara mengerjakannya.. setelah tau, kerjakan. Dan jika cara pertama tidak bekerja dengan baik, saya harus mencari jalan lain. Karena pasti akan ada cara yang tepat untuk suatu proses. Dan jika proses itu sudah bejalan, meskipun sulit, bukan berarti saya harus menyerah, justru harus lebih bekerja keras demi tercapainya tujuan akhir. Dan ketika ada teman yang membantu, bukan malah saya menyerahkan tanggungjawab itu, justru lebih harus banyak belajar dari teman yang membantu.

Alhamdulillah, renungan semalam membuat saya menjadi bisa melihat "ilmu semut" itu dan belajar banyak hal. Makasih ya Semut. ^^

No comments: