Sekarang, saya sedang melaksanakan Ujian Nasional dengan tiga mata pelajaran luar biasa. Dan semoga lulus dengan nilai yang memuaskan, serta dengan segala hal yang membahagiakan :) Di Ujian Nasional ini, saya tidak sendirian, tapi juga tidak berbanyakan. Saya menjalaninya berdua. Hanya berdua. Dua tahun belajar, di nilai selama dua bulan ini, dengan tiga mata pelajaran. Bismillah.....
Selamat Ujian Nasional
Ketika masih berteman dengannya, saya merasa masih ada di kelas 1 SMA. Tidak ada hal lain selain MAIN. Saya belum memikirkan masa depan, dan "pernikahan". Sama sekali. Punya dua pacar, di dua kota yang berbeda, hampir saya lakukan. Tujuannya satu: bersenang-senang. Terlalu banyak teman pria sekedar dari teman yang saya miliki dan temui.
Waktu semuanya sudah berjalan. Memiliki sebuah hubungan lebih daripada teman dengannya, dengan hanya ia satu satunya lelaki yang lebih dari sekedar teman, begitu membahagiakan. Ketika duduk di sampingnya, ketika berjalan di sisinya, dan ketika bebicara di hadapannya, ia berhasil menjadikan saya memilih hanya dirinya. Semuanya terasa indah. Jujur, saya sangat jatuh cinta padanya. SANGAT JATUH CINTA PADANYA dulu. Ujian satu, ujian dua, ujian putus, ujian orang ketiga, dan ujian-ujian sederhana lainnya sudah dapat dilewati hingga akhirnya ada pada titik saat ini. Di tempat ini dengan keputusan besar saat ini, dimana komitmen akan kemudian menjadi petaruhan sebenarnya, untuk tahu apakah saya sesetia itu? atau apakah ia pun sesetia ini?
Saya melihatnya tertunduk, entah malu, atau entah ia sedang berpikir untuk membatalkan acara di minggu siang itu. Saya hanya mencoba untuk terus berbaik sangka. Orang yang dituakan pun mulai menanyakan kesediaan saya, dan tanpa pikir panjang dan buang waktu, orang yang dituakan lain pun menjawab bahwa saya bersedia. YA, jawaban pilihan dari ya atau tidak telah saya checklist. Dan saat ini, jadilah begini, cincin berlapis cinta 24 berat ada di jari tengah saya (jangan di jari manis, itu untuk cincin kawin).
Sekarang, setelah menyelesaikan persyaratan mengikuti Ujian Nasional, saya dan ia dipastikan akan menghadapi Ujian Nasional. Dan hari ini adalah hari kedua menjalaninya.
Ujian Mata Pelajaran pertama yang akan dihadapi, adalah:
Saya harap, kami sama-sama bisa mengendalikan ego. Orang bilang, dalam ujian ini, hal yang paling sering menjadikan peserta ujian tidak lulus, gagal di tengah jalan adalah ketika sama-sama mempertahankan ego. Saya harus terus ingat dan sadar bahwa,
Mengalah bukanlah kalah, hanya merelakan sedikit yang kita inginkan untuk melihat orang yang kita sayangi menjadi lebih bahagia, tanpa menuntut apa-apa. Bukankah hidup ini untuk memberi kebahagiaan untuk orang lain? :) go a head and deal with it.
Ujian Mata Pelajaran Kedua, itu....
Mata pelajaran kedua ini, tidak lebih dan bukan lain adalah pendapat keluarga yang mungkin saling bertentangan. Ketika keluarganya dan keluarga saya memiliki pandangan yang berbeda, keinginan yang bertolak belakang, tidak ada hal lain lagi selain kita harus mencari jalan tengah yang harus sama-sama menjadikan kami enak dan nyaman.
Perbedaan itu bukan untuk memisahkan kan? Tapi untuk menguatkan yang akan disatukan. Keluarganya kelak, akan menjadi keluarga saya, dan begitu pun keluarga saya. Kita lebih baik menyadari itu, dan mulai siap menghadapi, menghargai, dan mengatasi perbedaan itu. Perbedaan yang akan menjadikan hidup lebih berwarna dan indah. Perbedaan yang akan menjadikan kami lebih banyak belajar, mengajar, dan diajar.
Ujian terakhir yang tidak kalah sulit, ketika.....
Ia akan dipertemukan dengan wanita yang akan terlihat begitu lebih mempesona, pandai, cerdas, dan "bersinar" dibandingkan dengan saya. Dan ketika saya pun dipertemukan dengan pria yang ternyata jauh lebih menawan dari dirinya.
Saya berdoa, kami akan selalu diberikan keyakinan hati.. bahwa dia akan jadi imam yang terbaik yang Tuhan kirimkan untuk saya, dan begitu pun saya.. akan menjadi makmum yang terindah yang Tuhan titipkan padanya. Untuk mata pelajaran yang satu ini, saya berprinsip jika...
Apapun yang datang dari eksternal kami (kehadiran pihak ketiga) adalah hal yang malah akan menambah kecintaan, dan kesetiaan saya padanya..dan hal yang datang dari internal kami (sifat kami, ego kami, sikap kami) adalah hal yang Tuhan sengaja tunjukkan agar saya berpikir ulang akankah saya melanjutkan langkah saya bersamanya atau tidak, apakah saya siap jika memilih untuk bersamanya dengan menerima segala kelebihan dan mencintai seluruh kekurangannya.
Sekarang, saya sedang melaksanakan Ujian Nasional dengan tiga mata
pelajaran luar biasa. Dan semoga lulus dengan nilai yang memuaskan,
serta dengan segala hal yang membahagiakan :) Di Ujian Nasional ini,
saya tidak sendirian, tapi juga tidak berbanyakan. Saya menjalaninya
berdua. Hanya berdua. Dua tahun belajar, di nilai selama dua bulan ini,
dengan tiga mata pelajaran. Bismillah.....
Mohon doa dari teman semua ya,
Sungguh.. saya tidak berhenti tersenyum dan sangat berbahagia untuk ujian ini.
Semoga saya dan dia lulus, dan bisa menempuh ujian ujian selanjutnya bersama-sama.
Sungguh.. saya tidak berhenti tersenyum dan sangat berbahagia untuk ujian ini.
Semoga saya dan dia lulus, dan bisa menempuh ujian ujian selanjutnya bersama-sama.
Aaamiiin :)
*)) tokoh pada mata pelajaran ketiga, hanya fiktif belaka. Berdasarkan imajinasi yang didasari pada kemungkinan-kemungkinan sang ia dan saya akan berpaling kemana. Tapi, jika kami berpaling, dijamin tidak ada saya dan ia lagi. Karena kami saling yakin bahwa kami barang langka, dan harus tetap dijaga, dicintai, dan dikasihi.
No comments:
Post a Comment