Saya sudah tidak boleh mengenakan cincin di jari manis tangan kanan lagi, karena sekarang, saya bebas. Saya sudah bukan calon istrinya lagi, karena dia sudah pergi.
Cincin pemata berlian, ber-emas putih itu, sudah lama ku"tangkel"kan di jari manis tangan kanan, sebagai pertanda, bahwa seseorang sudah mem-booking saya. Jadi, tidak boleh ada yang mencintai saya, karena percuma, saya tidak akan memberikan jaminan apapun. Tidak bisa berbagi lagi.
Saya sudah tidak boleh menutup hati lagi, karena sekarang saya gadis single. Saya sudah bukan seseorang yang sedang menjaga cinta untuknya, karena diasudah pergi.
Setiap kali cincin itu berkilau terkenai cahaya, aku selalu mengangkatnya, melihat kilauan indah, dan berkata dalam hati "A, aku masih disini untuk kamu" dan setelah itu, aku selalu menutup hati. Yakin, bahwa aku sama sekali tidak diizinkan untuk mencintai orang lain selain dirinya. Karena aku dan dia sudah terikat.. Sudah terikat.
Saya sudah tidak boleh menangisi kepergiannya lagi, karena sekarang, saya harus bangkit. Saya bukan Vina yang dulu lagi, karena dia sudah pergi.
Aku benci sendiri dan merasa sunyi, setiap suara yang awalnya gemuruh menjadi tak rusuh, aku selalu mencari dunia lain yang tercipta begitu saja dari belahan otak yang entah sebelah mana. Hingga air mata pun tak dapat terpungkiri untuk mengalir.. Kepergiannya yang begitu cepat dan tidak memberitahuku itu, masih sangat membuatku terpukul.
Entah, mengapa aku masih saja merasa pincang - tidak sempurna, semenjak ia pergi.
Entah, mengapa aku masih saja menutup semuanya, semenjak ia pergi.
Aku ingin kembali berjalan normal
.
No comments:
Post a Comment