Sabtu, 29 Oktober 2011, aku selalu berdiam di kamar. Rasa lelah karena telah mengikuti kegiatan tujuh hari di luar sana pun, menggerogoti jiwa, hingga malas terus menjadi kian "maniak".
Yah,, aku tertidur sampai menunggu waktu magrib, dimana aku dan dia akan berjumpa untuk menonton konser gitar.
Ketika mata mulai kututupkan perlahan, suara handphone berdering, dan
Yah,, aku tertidur sampai menunggu waktu magrib, dimana aku dan dia akan berjumpa untuk menonton konser gitar.
Ketika mata mulai kututupkan perlahan, suara handphone berdering, dan
boleh gak aku taaruf-an sama kamu?
Pertanyaan itu bener-bener buat aku terkejut! Masalahnya bukan pada pertanyaannya, tapi pada seseorang yang bertanya itu. Dia, seorang pria berusia 25 tahun, kukenal sejak April 2011, tidak pernah terpikirkan olehku akan menyatakan pertanyaan itu.! Karakternya selenge-an, dan tidak pernah memerhatikanku sedikitpun. Jadi, siapa kira ia akan mengatakan hal tersbut!
SHOCK !
Aku masih terdiam, sedikit tertawa, dan memutar otak untuk dapat memberikan jawaban terbaik, menolak tanpa perlu menyakitinya. Tapi, sebelum aku menolaknya, "apakah ia jodohku?" pertanyaan itu membuat aku jadi serba salah tingkah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang ke Bandung dan bertanya pada Mama.
Namun, Mama tidak mengizinkanku untuk pulang, jadi.. ya kami selesaikan semuanya melalui telepon, dengan dimulai dari perrtanyaan:
SHOCK !
Aku masih terdiam, sedikit tertawa, dan memutar otak untuk dapat memberikan jawaban terbaik, menolak tanpa perlu menyakitinya. Tapi, sebelum aku menolaknya, "apakah ia jodohku?" pertanyaan itu membuat aku jadi serba salah tingkah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang ke Bandung dan bertanya pada Mama.
Namun, Mama tidak mengizinkanku untuk pulang, jadi.. ya kami selesaikan semuanya melalui telepon, dengan dimulai dari perrtanyaan:
Menurut Mama, Na udah dewasa ?
Ya,
Bagaimana kalau Na meminta untuk kmenikah dengan segera Mam?
Zzzz..Alasannya apa?
Ya,
Bagaimana kalau Na meminta untuk kmenikah dengan segera Mam?
Zzzz..Alasannya apa?
that's it. Hanya kalimat itu yg paling kuingat, selebihnya .. aku menangis. Dan merasakan kekecwaan mendalam di diri mama. Aku sadar, ini bukan waktu yang tepat. Tapi, aku rasa, tidak ada jalan keluar lain selain menikah dengan segera. Bukan karena ku ternoda, tapi karena aku tidak ingin menodai prinsipku. THAT'S IT!
Mama bilang, tanya pendapat Aa dn Teteh. Dan sudah kulakukan, Aa mengizinkannya sedangkan teteh, sangat tidak setuju. Kebimbangan menyergap tubuh..
HIngga akhirnya kuputuskan utk pulang ke Bandung, dan memeluk erat mama sambil bilang ..
Mama bilang, tanya pendapat Aa dn Teteh. Dan sudah kulakukan, Aa mengizinkannya sedangkan teteh, sangat tidak setuju. Kebimbangan menyergap tubuh..
HIngga akhirnya kuputuskan utk pulang ke Bandung, dan memeluk erat mama sambil bilang ..
I LOVE YOU MOM..
I'LL NEVER DO IT..
NA AKAN NIKAH DENGAN RESTU MAMA
I'LL NEVER DO IT..
NA AKAN NIKAH DENGAN RESTU MAMA
No comments:
Post a Comment